Nama
: Liza Indriani
NPM : 14210058
Kelas : 2EA15
Demokrasi : Antara
Teori dan Pelaksanaannya di Indonesia
A. Pengantar: Arti, makna, dan manfaat demokrasi
Demokrasi
berasal daro kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat, kratos berarti pemerintahan rakyat,
yaitu pemerintahan yang rakyatnya memegang peranan yang sangat menentukan. Inti
makna demokrasi itu sendiri adalah pemerintah dari, oleh, dan untuk rakyat.
Manfaat
Demokrasi :
1.
Kesetaraan sebagai warga negara
2.
Memenuhi kebutuhuhan-kebutuhan umum
3.
Pluralisme dan kompromi
4.
Menjamin hak-hak dasar
5.
Pembaruan kehidupan sosial
B. Nilai-nilai Demokrasi
1.
Kesadaran akan pluralisme
2.
Sikap yang jujur dan pikiran yang sehat
3.
Demokrasi membutuhkan kerja sama antarwarga
masyarakat dan sikap serta itikad baik
4.
Demokrasi membutuhkan sikap kedewasaan
5.
Demokrasi membutuhkan pertimbangan moral
C. Prinsip dan Parameter demokrasi
ü
Adanya kontrol atau kendali atas keputusan
pemerinttah
ü
Adanya pemilihan yang teliti dan jujur
ü
Adanya hak memilih dan dipilih
ü
Adanya kebebasan mengakses informasi
ü
Adanya kebebasan berserikat yang terbuka
Parameter untuk mengukur
demokrasi dapat dilihat dari empat hal yaitu :
1.
Pembentukan pemerintahan melalui pemilu
2.
Sistem pertanggung jawaban pemerintah
3.
Pengaturan sistem dan distribusi kekuasaan
negara
4.
Pengawasan oleh rakyat
D. Jenis-jenis Demokratis
1.
Demokrasi berdasarkan Cara Menyampaikan Pendapat
a. Demokrasi
langsung
b. Demokrasi
tidak langsung atau demokrasi perwakilan
c.Demokrasi
perwakilan dengan sistem pengawasan langsung dari rakyat
Referendum
di klasifikasikan menjadi tiga :
1) Referendum
wajib
2) Referendum
tidak wajib
3) Referendum
konsultatif
2.
Demokrasi
Berdasarkan Titik Perhatian atau Prioritas
a. Demokrasi
formal
b. Demokrasi
material
c. Demokrasi
campuran
3.
Berdasarkan Prinsip Ideologi
a.
Demokrasi liberal
b.
Demokrasi rakyat atau demokrasi proletar
4.
Berdasarkan Prinsip Ideologi
a.
Demokrasi sistem parlementer
b.
Demokrasi sistem presidensial
E. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
1.
Demokrasi Parlementer (Liberal)
Pada
masa berlakunya Demokrasi Parlementer (1945-1959), kehidupan polotik dan
pemerintahan tidak stabil, sehingga progam dari suatu pemerintahan tidak dapat
dilaksanakan dengan dan berkesinambungan. Salah satu penyebab ketidakstabilan
tersebut adalah sering bergantinya pemerintahan yang bertugas pemerintah.
2.
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi terpimpin lahir dari keinsyafan, kesadaran,
dan keyakinan terhadap keburukan yang diakbiatkan oleh praktik Demokrasi
Parlementer (liberal) yang melahirkan terpecahnya masyarakat, baik dalam
kehidupan polotik maupun dalam tatanan kehidupan ekonomi.
3.
Demokrasi Pancasila pada Era Orde Baru
Demokrasi
pancasila mengandung arti bahwa dalam menggunakan hak-hak demokrasi haruslah
disertai dengan rasa tanggung jawab kepada Tuhan yang Maha Esa menurut agama
dan kepercayaan masing-masing, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sesuai
dengan martabat dan harkat manusia, haruslah menjamin persatuan dan kesatuan
bangsa, dan harus dimanfaatkan untuk mewujudkan keadilan sosial.
4.
Demokrasi Langsung pada Era Orde baru
Reformasi
mengandung arti “perubahan yang mengarah pada persamaan politik negara, dan
ekonomi yang lebih merata, termasuk perluasan basis partisipasi polotik rakyat”.
F . Mengembangkan Sikap Demokrasi
Untuk
mengembangkan sikap demokrasi, maka proses pembelajaran dan pendidikan akan
lebih efektif bila dimulai dari dalam keluarga dan dalam dunia pendidikan
formal. Mengembangkan sikap demokrasi akan lebih baik dimulai dari usia balita
(bawah 5 tahun) serta usia anak-anak sekolah (SD, SMP, dan SMU) untuk mengawali
proses belajar berdemokrasi .